1.
Mulut
Pencenaan mulut petama
kali lakukan oleh gg mola lankan oleh mastikasi danteskan kepenceranaan
mekanis. Dalam mulut terdapat saliva.saliva adalah cairan kompleks yang
diproduksi oleh kelenjar khusus yang disebarkan kedalam cavital oral.
Komposisi saliva
meliputi komponen organik anorganik. Namun demikian kadar tersebut masih
tergolong rendah dibandngkan serum karena pada saliva penyusun utamanya adalah
air. Komponen anorganik terbanyak adalah sodium,potasium,klorida dan
bikarbonat. Komponen organik pada salva adalah
proten yang berupa enzim amilase,maltase,serum albumn,asam
urat,kretinin,mucin,vitamin C beberapa asam amino,lisosim,lakat dan beberapa
hormon seperti testosteron dan kristol (Prakkasi,2000).
Fungsi saliva:
a. Membant
penelanan
b. Buffer
(pH 8,4-8,5)
c. Suplay
nutrent
2. Esopaghus
Merupaan saluran yang
menghubungkan mulut dengan lambung. Pada ujung saluran esopaghus setelah mulut
terdapat daea yang dsebut faring. Pada farng terdapat klep yaitu epiglotis yang
mengatur makanan agar tidak masuk ketrakea. Fungsi dari esopaghus adalah
menyalurkan makanan kelambung (Frandson,2002).
3.
Rumen
Rumen
berupa kantung yang besar yang terentang dari diafragma menuju pelvis dan
hampir menempati sisi dari abominal. Dalam rumen terdapat populas mikroba yang
jumlahnya banyak yaitu bakteri,protozoa dan fungi. Isi rumen dan retkulum
cenderung membentuk tiga lapisan yaitu lapisan paling bawah terdiri dari cairan
yang berisi bahan-bahan setengah cerna. Lapisan tengah berisi partikel-partikel
paling akhir masuk kedalam rumen yang belum tercelup sepenuhnya. Lapisan dorsa lterdiri
dari gas karbondioksa dan metan yang diproduksi terus menerus oleh mikroba.
Kapasitas rumen ternak rumen minansa mencapai 80% sedangkan ternak yang baru
lahir kapasitas rumennya hanya 30%. Oleh karena itu pada ternak yang baru lahir
belum diberi pakan yang berserat karena pencernaan pada ruminansa yang baru lahir adalah
enzimatik bukan fermentatif karena bakteri yang ada pada rumen belum tumbuh dan
berkembang(Frandson,2002).
4.
Retkulum
Retkulum sering disebut
perut jala. Fungsi retikulum adalah sebagai penahan partikel pakan pada saat
regurgtasi rumen,tetapi diantara keduanya tidak ada dindng penyekat. Pembatas
antara retikulum dan rumen berupa lipatan. Fungsi untuk menyaring benda-benda
asing seperti paku,plask,dan lain-lain(Frandson,2002).
5. Omasum
Omasum disebut juga
perut buku dengan pH 5,2-6,5. Omasum merupakan suatu organ seferis yang terisi
oleh lamna muskuler yang turun dari bagian dorsum atau bagan atap. Omasum
terletak pada sebelah kanan rumen dan retikulum persis pada posisi kaudal hati.
Dasar omasum seperti juga lembaran-lembaran ditutupi oleh epitel squamosa
berstratra(Frandson,2002).
6. Abomasum
Abomasum sering disebut
perut sejati atau lambung sejati. Fungsi abomasum adalah untuk mencegah digesta
yang ada di abomasm kembali ke omasum. pH abomasum 2-4,1. Permukaan abomasum
dilapisi oleh mukosa dan mukosa ini fngsinya melindungi dinding sel tercerna
oleh enzim yng dihaslkan oleh abomasum. Sel-el mukosa menghaslkan pepsinogen
dan HCl. Pepsinogen membentuk HCl menjadi pepsin. Pada saat pepsin terbentuk
reaksi terus berjalan secara otokatalitik(Frandson,2002).
7. Usus
halus
Usus halus dibagi
menjadi tiga bagian yaitu,duodenum,jejenum,dan ileum,Berdasarkan perbedaan
struktral histologis atau mkroskopis. Duodenum merpakan bagan pertama dari usus
halus. Ini sangat dekat dengan dinding tubuh dan terkat pada mesenti prndek
yaitu mesentrium. Jejenum jelas dapat dipisahkan oleh duodenum. Jejenum
kira-kira pada posisi dmana mesentri mulai kelihatan memanjang. Jejenum dan
ileum menyambung dan tidak ada batas yang jelas diantaranya. Bagian terakhir
pada usus halus adalah ileum persambungannya dengan usus besar adalah osteum
iliale (Sutardi,2002).
8. Usus
besar
Usus besar terdiri dari
sekum yang merupakan suatu kantung buntu dan kolon terdiri dari bagian yang
naik mendatar dan turun. Kolon yang menurun bergerak kedepan diantara dua lapis
mesentri yang menyangga usus halus. Bagian terakhir dari kolon yaitu ansa
distalis yang menghubungkan ansa spiralis dengan kolon transversal. Rektum
merupakan bagan akhir dari usus halus yang berfungsi sebagai penyimpanan
sementara feses sebelum dibuang. Apabila feses sudah siap dibuang maka otot
spinkter rektum mengatur pembuakaan dan pentupan anus. Otot spinkter yang
menyusun rektum ada 2,yatu otot polos dan otot lurik(Sutardi,2002).
Frandson,R.D.2002.Anatomi dan
fisiologi ternak.Yogyakarta:UGM press.
Prakkasi,A.2000.Ilmu nutrisi dan makanan ternak ruminan.Jakarta:UI
press.
Ssutardi.2002.Landasan ilmu nutrisi I.Bogor:Fakultas
Peternakan Institus Pertanian Bogor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar